Kebutuhan anggaran tersebut bertujuan agar jalan rusak bisa segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu sarana transportasi. Ada juga tujuh ruas jalan nasional sepanjang 159,15 km yang penangannya berdasarkan APBN sebesar Rp972 miliar.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur menyiap kan anggaran sekitar Rp460 miliar untuk perbaikan jalan. Delapan ruas jalan bakal dipoles karena kondisi saat ini tergolong rusak parah.
“Tahun ini memang kita konsentrasi pada penanganan jalan rusak. Anggaran itu diharapkan sudah bisa menanggulangi kerusakan jalan di Jatim,“ kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Surabaya, kemarin.
Menurut dia, besaran kebutuhan anggaran tersebut disebabkan kondisi jalan rusak harus segera diperbaiki agar tidak mengganggu sarana transportasi.
Karena itu, selain perbaikan, peningkatan volume jalan juga dipikirkan untuk kebutuhan sarana transportasi darat di Jatim.
“Perbaikan dilakukan selain karena rusak, juga terjadi karena tidak lancarnya arus lalu lintas karena macet. Untuk itu, perlu ada peningkatan volume jalan yang cukup signifikan di Jatim,“ kata dia.
Ada delapan ruas jalan yang mendapat prioritas penanganan, terdiri dari Legundi-Mlirip; Lamongan-Gedeg; Babat-Ploso; Pakah-PoncoJatirogo; Karanglo-Pendem, Batu; Trenggalek-Dengok; dan Krian-Legundi Bunder.Kedelapan ruas, jelas pejabat kelahiran Pasuruan itu, menjadi prioritas karena sudah tergolong rusak parah. Menurut Saifullah, kendati ada sejumlah ruas jalan yang mendapat prioritas penanganan, bukan berarti ruas jalan lainnya tidak mendapat perhatian.
“Karena kami tetap menyiagakan alat-alat berat di sejumlah ruas jalan yang paling sering dilewati dan juga yang paling sering rusak,“ terang mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. Selain itu, ada juga tujuh ruas jalan nasional sepanjang 159,15 km yang penanganannya berdasarkan APBN sebesar Rp972 miliar. Tujuh ruas jalan itu ialah Tuban-Bulu, Gresik-Sadang-Tuban, WaruTaman-Krian, Jalan Lingkar Mojoagung, Bojonegoro-Padangan-Ngawi, ProbolinggoPaiton, Bajulmati-Ketapang, serta Turen-Lumajang.
“Pemeliharaan rutin tidak mensyaratkan beberapa ruas tertentu saja, tetapi semuanya. Jadi, begitu bolong ya langsung ditambal. Tidak harus menunggu karena bukan termasuk jalan yang menjadi prioritas. Begitu logikanya,“ ujar Gus Ipul. Tiga jembatan rusak Dari Pemalang, Jawa Tengah, tiga jembatan di jalur alternatif rusak akibat dilalui kendaraan berat yang dialihkan dari jalur pantai utara (pantura) karena sedang dilangsungkan perbaikan Jembatan Comal. Tiga jembatan yang rusak yaitu Jembatan Kalilayangan, Jreganan, dan Jembatan Kosongan. Kerusakan terjadi pada pilar, seperti mengalami kemiringan dan ambles serta kerangka keropos.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemalang Sudarsono, kemarin, menyebut jembatan rusak lantaran dilalui kendaraan yang bobotnya meningkat drastis. “Padahal, ketiga jembatan itu kan hanya diperuntukkan kendaraan kecil dengan tonase ringan,“ ujar Sudarsono.
Tidak hanya itu, menurut Sudarsono, jalur provinsi yang menghubungkan PemalangPurbalingga juga sudah mulai rusak. Jalur yang rusak itu berada di wilayah Kecamatan Dongkal dan Kecamatan Belik. “Kerusakannya tergolong parah karena jalan bergelombang dan terdapat banyak lubang,“ terang Sudarsono. Perbaikan Jembatan Comal membuat Dinas Pekerjaan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta mengintensifkan pengecekan kondisi jalan di jalur selatan seiring meningkatnya arus lalu lintas kendaraan berat di jalur itu. (JI/AU/N-2) Media Indonesia, 13/9/2014, hal 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar