Pelebaran jalan juga dilakukan di pantura Jawa Barat dan Jawa Timur untuk persiapan arus mudik. MENJELANG Lebaran, perbaikan infrastruktur mulai dikerjakan. Namun, tidak semua perbaikan rampung sesuai dengan target. Pelebaran jalan nasional di jalur selatan penghubung Yogyakarta-Bandung, tepatnya di wilayah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, misalnya, dipastikan tidak rampung pada saat arus mudik Lebaran.
Namun, proyek pembangunan jalan tidak akan mengganggu lalu lintas mudik Lebaran. Pejabat pembuat komitmen wilayah Banyumas - Cilacap Bina Marga, Rudi Hartono, mengungkapkan saat ini dibangun ruas jalan di dua titik tersebut, yakni di Lumbir, Banyumas, sepanjang 3,5 km dan ruas jalan Wanareja-perbatasan JatengJabar sepanjang 6,2 km. “Kedua ruas jalan sedang dikebut pengerjaannya. Namun, kami memastikan pelebaran jalan kedua titik tidak akan rampung pada saat mudik Lebaran,” jelas Rudi.
Kami Menyediakan Jasa Promosi Rental Mobil di Kota Malang, Tersedia Berbagai Merek dan Tipe Mobil Terbaru.
Minggu, 25 Mei 2014
Jumat, 02 Mei 2014
Mobil Listrik Butuh Kebijakan Komprehensif
UPAYA pengembangan angkutan kota (angkot) listrik di Bogor, Jawa Barat, bisa menjadi benih transportasi umum berbasis energi listrik. Namun, pengembangannya butuh peta jalan (road map) yang komprehensif. “Sebagai pilot project, itu program positif. Namun, harus dimulai dari sekarang karena pekerjaan rumahnya sangat banyak, teknis maupun nonteknis,“ ujar pengamat ketenagalistrikan Fabby Tumiwa kepada Media Indonesia, Jumat (25/4).
Menurutnya, program mobil listrik nasional selama ini berkutat dalam wacana dan men jadi objek pencitraan politik semata. “Perlu ada roadmap yang jelas, memasukkan pengembangan teknologi penyimpanan baterai, efisiensi mesin, infrastuktur, sampai aspek ekonomi, termasuk insentif dan tarif,“ ujar Direktur Institute for Essential Service Reform (IESR) itu.
Menurutnya, program mobil listrik nasional selama ini berkutat dalam wacana dan men jadi objek pencitraan politik semata. “Perlu ada roadmap yang jelas, memasukkan pengembangan teknologi penyimpanan baterai, efisiensi mesin, infrastuktur, sampai aspek ekonomi, termasuk insentif dan tarif,“ ujar Direktur Institute for Essential Service Reform (IESR) itu.
Langganan:
Postingan (Atom)